Sablon merupakan cara yang sudah lama digunakan oleh para pengusaha untuk menggunakan sebuah desain dan menempelkannya atau mewujudkannya pada pakaian khususnya kaos. Sablon juga banyak dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya mereka yang ingin menggunakan pakaian seragam dengan desain atau tulisan tertentu yang menandakan sebuah acara, perjalanan ataupun acara. Sehingga sablon marak digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Berbicara soal sablon kaos, ada banyak cara dan desain yang digunakan. Salah satunya yang paling populer adalah printer DTG atau Direct to Garment yang menjadi andalan para usaha sablon karena sangat mudah dan membantu mereka. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru yang bisa menggabungkan antara teknologi head printer tipe piezodan dan tinta khusus sablon untuk textile DTG printing.
DTG atau Direct to Garment ini sering disandingkan dengan sablon manual yang membuat banyak orang merasa bahwa keduanya sebenarnya memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Membincangkan masalah tersebut sama halnya membicarakan teknik pada printing sablon. Namun dalam artikel ini kita akan fokus dalam membahas soal DTG agar anda paham dan bisa menimang apakah bagus jika anda menggunakan teknik sablon kaos ini.
Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa anda review, sehingga anda bisa lihat dan memutuskan untuk menggunaan teknik sablon ini atau tidak. Apa saja ?
Kelebihan Sablon Kaos dengan DTG Direct To Garment
1. Sablon DTG lebih mudah jadi karena bisa cetak langsung di atas kaos ataupun kain sehingga tidak perlu menunggu. Apalagi pengerjaan kaos nya hanya 10 menit setiap kali printing.
2. Proses pengerjaan bisa menggunaan kaos atau pakaian berbahan apapun. Anda juga bisa menggunakannya pada cotton 100% seperti cotton combed ataupunCarded 20s,24s,30s.
3. Hasil sablon bisa merata dan juga memiliki warna yang tajam. Sehingga anda akan merasa puas dan bisa melihat desain seperti nyata.
4. Hasil cetakan tidak kasar dan bisa meresap dengan baik ke kain. Karena karakter dari DTG cukup soft feel yang memudahkan tinta untuk terserap.
5. Anda tidak perlu menggunakan transfer paper sehingga tidak akan membuang biaya produksi. Umumnya sablon jenis lain memerlukan kertas tambahan untuk produksi.
Kekurangan Sablon Kaos dengan DTG Direct To Garment
1. Sablon kaos untuk menggunakan teknik ini mengharuskan anda menggunakan desain dengan warna yang terang sehingga warna akan terlihat nyata dan tercetak dengan baik. tetapi jika warna gelap, DTG kurang bisa menyerap baik kedalam kaos. Nantinya anda akan merasa kecewa dengan hasilnya.
2. Area penggunaan DTG memang bisa merata namun luasannya masih terbatas, yaitu hanya 42x21 cm.
3. Jika dilihat secara keseluruhan, sebenarnya metode DTG ini hanya mengambil atau mengupdate kelebihan serta kelemahan dari sablon manual biasa.
4. Meskipun mudah dan cepat anda tentu tahu bahwa sablon yang melibatkan teknologi dan juga kecanggihan maka akan menyita harga yang cukup mahal untuk satu kali sablon. Mengingat modal dari usaha sendiri cukup besar. Anda yang menggunakan sablon DTG bisa meminta 10 kali lipat harga sablon manual. Alasan ini yang membuat banyak orang tidak menggunakan DTG.
5. Setelah mahal karena hasil tinta cukup maksimal atau memuaskan sehingga menjadikan hasil dari tinta boros. Anda membutuhkan tinta sebanyak 1-2 warna saja pada sablon manual namun tidak bisa pada DTG.