Saat Anda tengah hamil, Anda tentu tidak ingin keselamatan janin dalam kandungan Anda terancam. Setiap orang tentu ingin memiliki bayi yang sehat, sempurna tanpa adanya cacat sedikitpun. Pemenuhan gizi dengan memahami pentingnya asupan kalsium selama kehamilan jadi hal yang penting karena sangat menentukan tumbuh kembang seorang anak. Padahal, disamping itu, ibu hamil juga perlu berhati-hati dengan sindrom langka yang bisa menyerangnya dan sang janin. Berikut ini 2 diantaranya
Sindrom Patau
Sindrom patau atau sindrom Bartholin-Patau biasanya dikenal juga sebagai Trisomi 13. Sindrom ini merupakan kelainan genetic yang disebabkan kelainan kromosom pada kromosom 13. Mayoritas kejadian sindrom ini akibat seseorang memiliki tiga Salinan kormosom 13 di setiap sel di dalam tubuh dimana umumnya hanya memiliki 2 salinan kromosom saja.
Ketika sindrom ini terjadi, maka perkembangan janin akan bermasalah. Tak jarang pula janin yang mengalami sindrom ini juga akan mengalami kelainan jantung, kelainan otak/sumsum tulang belakang, perkembangan mata yang terhambat, jari tangan atau kaki ekstra, bibir sumbing, hypotonia dan yang paling parah hingga meninggal setelah satu minggu lahir. Lebih parah lagi, selama ini hanya 5-10 persen saja anak-anak yang mampu melewati tahun pertama dalam kehidupannya setelah dinyatakan menderita sindrom patau.
Congenital Diaphragmatic Hernia (CDH)
Salah satu sindrom yang harus diwaspadai oleh ibu hamil adalah Congenital Diaphragmatic Hernia (CDH). Sindrom yang satu ini terjadi saat organ-organ dalam tubuh seperti hati, lambung dan usus berada di dalam dada janin selama masih di dalam kandungan. Posisi organ yang berada di dada akan membatasi ruang untuk paru-paru dalam bernapas dan menyebabkan sang janin mengalami masalah dalam pernapasannya.
Dalam proses kehamilan, diafragma akan terbentuk utuh pada usia kehamilan 10 minggu. Akan tetapi, ibu yang menderita sindrom ini akan mengalami gangguan dalam pembentukan diafragma. Hal ini biasanya disebut juga sebagai herniasi. Saat kondisi ini tejadi, paru-paru akan dipaksa untuk tumbuh dalam kondisi yang lebih kecil dan membuat fungsi tubuh berjalan tidak normal. Sindrom ini biasannya terjadi karena masalah kelainan genetic pada bayi atau masalah pada kromosom.
Disamping dua sindrom diatas, ibu hamil juga perlu menerapkan pola hidup sehat selama kehamilannya. Membaca info kesehatan terbaru dari guesehat bisa menjadi pilihan yang tepat karena berasal dari sumber yang valid dan bisa terpercaya. Semoga bermanfaat.