Prabowo Subianto merupakan calon presiden Indonesia 2019. Dirinya berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden. Seperti apa kisah hidup Prabowo Subianto sebelumnya? Mari kita ulas di sini ceritanya.
Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta dari pasangan Soemitro Djojohadikoesoemo dan Dora Marie Siregar. Ayahnya terkenal sebagai seorang ekonomi. Sedangkan ibunya adalah anak dari Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo yang merupakan pemilik dan pendiri Bank Negara Idnonesia (BNI).
1. Sukses di Militer
Darah ekonom mengalir pada diri Prabowo. Walau begitu, dirinya memilih karir dengan menekuni jalur militer hingga menyandang gelar Letnan Jenderal.
Selama berkarir di militer, tercatata dirinya mencatat beberapa prestasi gemilang. Seperti ketika pada tahun 1976 dirinya bertugas pada operasi Timor Timur. Dirinya menjadi Komando Pleton Grup I Pra Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha). Waktu itu usianya baru 26 tahun tapi dirinya dipercaya untuk memimpin operasi militer dalam penangkapan wakil ketua Fretilin, Nicolau dos Reis Laobato.
Selain itu, beliau juga dipercaya sebagai wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada tahun 1988. Jabatan tersebut diperolehnya setelah sukses dalam misi operasi di Timor Timur.
Langkah luar biasa juga dilakukannya saat memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma pada tahun 1996. Saat itu, ada sejumlah peneliti yang ditawan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Prabowo Subianto memimpin langsung operasi pembebasan tersebut.
Pada tahun 1996, Prabowo Subianto menjadi Komandan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Lalu pada tahun 1998, dirinya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat.
2. Sekolah di Luar Negeri
Prabowo Subianto menempuh pendidikan di luar negeri negeri. Saat sekolah menengah, Prabowo bersekolaah di Zurich Internasional School di Zurich (Jerman). Dirinya kemudian sekolah di American School (London).
Dengan riwayat pendidikan yang banyak dilakukannya di luar negeri, tidak mengherankan jika Prabowo Subianto pandai berbahasa Inggris.
3. Politik
Pada tahun 2004, Prabowo sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar dengan mengikuti Konvensi Capres Golkar di tahun 2004. Tapi ketika itu dirinya kalah suara dari Wiranto yang akhirnya diusung sebagai calon presiden dari Partai Golkar.
Setelah itu dirinya mendirikan Partai Gerindra pada 2008. Partai tersebut didirikannya bersama sang adik, Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon, serta Muchdi PR. Di Pemilu 2009, partai besutannya itu berhasil meraih suara sebanyak 4,46 persen.
Pada tahun 2009 itu, Prabowo juga berniat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden. Akan tetapi kemudian dalam perkembangannya dirinya berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri sebagai calon wakil presiden. Dalam pilpres tersebut, pasangan Megawati-Prabowo kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono. SBY pun terpilih untuk kedua kalinya sebagai presiden RI.
Pada tahun 2014, Prabowo mencalonkan diri sebagai calon presiden. Pada Pemilu 2014, Gerindra menjadi partai dengan peraih suara terbanyak ketiga di bawah PDIP dan Golkar. Dalam pemilihan Presiden tersebut, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa.
4. Aktif di Berbagai Kegiatan
Selain di bidang politik, Prabowo juga dikenal aktif di berbagai organisasi. Prabowo pernah menjadi ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) pada tahun 2004.
Selain itu, dirinya juga memimpin Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia pada periode 2008-2013. Juga Prabowo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Itulah perjalanan dan kisah hidup Prabowo Subianto selama ini. Di tahun 2019 ini dirinya berpasangan dengan Sandiaga Uno mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres. Bisakah Prabowo menang di pemilihan presiden nanti? Kita tunggu saja hasilnya.