Sumber penyakit bisa jadi disebabkan oleh pencemaran lingkungan. Jika
benar-benar dilihat siklusnya, memang benar bahwa pencemaran di lingkungan
sekitar kita menimbulkan banyak penyakit. Baik penyakit ringan sampai dengan
penyakit berbahaya pun tidak luput dari lingkungan yang kotor.
Kita ambil saja contoh yang sedang terjadi sekarang ini, yakni
demam berdarah. Ini adalah salah satu jenis penyakit berbahaya yang disebabkan
oleh nyamuk. Pastinya juga sangat jelas jika penyakit ini juga diakibatkan oleh lingkungan yang kotor.
Nyamuk berkembang biak di air yang kotor. Nyamuk juga suka tinggal
di tempat sampah, baju-baju yang digantung, serta di selokan-selokan yang
airnya hanya menggenang saja. Apalagi di musim hujan seperti ini dengan volume
air yang lebih tinggi, maka di mana-mana pasti ada genangan air.
Jika kita tidak rajin bersih-bersih, maka nyamuk Aedes aegypti sudah pasti akan
menyebarkan virus Dengue atau Demam Berdarah. Sementara penyakit ini belum ada
obatnya. Hanya pencegahan yang bisa kita lakukan.
Banyaknya yang terserang demam berdarah ini
menjadi salah satu contoh nyata
yang diakibatkan oleh pencemaran. Kita yang sudah menjaga kebersihan saja masih beresiko
terjangkit demam berdarah, karena ada saja bagian dari lingkungan yang
terlewatkan untuk dibersihkan. Bahkan kita juga lupa bahwa itu adalah hal yang
penting untuk dilakukan.
- Membuang sampah di sungai saat musim hujan
Pikiran kita saat itu adalah saat musim hujan volume air sungai akan
meningkat, jadi sampah akan lebih cepat untuk terbawa arus. Tetapi pada kenyataanya,
sampah justru menyebabkan banjir di tempat lain.
Banyak volume
sampah yang tersangkut di bendungan atau di bagian bawah jembatan. Alhasil
menimbulkan pencemaran air sungai. Bau yang tidak sedap akan menimbulkan sesak
napas, pusing, atau lainnya. Air sungai yang kotor pun menyebabkan penyakit
kulit.
- Membakar
sampah daun namun tidak
memperhatikan lingkungan sekitar
Kalau sudah kering sampah daun bisa langsung dibakar. Tetapi
pastikan kita membakarnya di waktu dan tempat yang tepat. Asapnya bisa
menyebabkan pencemaran udara. Apalagi kalau udaranya sedang lembab, maka akan
membuat orang sekitar menjadi kurang nyaman.
- Menebang
pohon tanpa pertimbangan
Kalau memang kayunya belum dibutuhkan, lebih baik
menunda penebangan. Tunggu pohon-pohon
kecil di sekitar tumbuh agak besar agar terdapat ganti akar pohon yang akan kita tebang. Selama akar pohon tua itu
masih kuat, lebih baik menunda penebangan.
- Membakar
kebun
Biasanya kebun tebu akan dibakar usai dipanen untuk menghilangkan sisa-sisa daun tebu. Perlu kita ketahui, bahwa pembakaran ini juga bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Utamanya adalah
pencemaran udara. Sebaiknya pembakaran dilakukan bertahap, sedikit-sedikit.
Jangan membakar sekaligus
karena asapnya akan menurunkan kualitas udara.
5. Membangun
septic tank di dekat sumber air
Ini biasanya dilakukan di kota-kota besar karena kurang lahan.
Daripada mengeluarkan uang untuk mengundang jasa sedot WC, lebih baik membuat
kembali. Dan karena tidak ada lahan, maka lebih mudah membangun septic tank di dekat
sumur. Padahal hal ini justru akan membuat pencemaran air. Air yang kita
gunakan untuk sehari-hari bisa jadi tercemar bakteri E.
Coli.
6.
Pencemaran lingkungan oleh peningkatan volume kendaraan bermotor
Semakin kita mengikuti zaman dengan berganti model motor, maka akan membuat pencemaran semakin
parah. Menikmati pemandangan kiri kanan saat di jalan raya tidak akan bisa kita
lakukan karena penuhnya asap kendaraan.
Lingkungan yang bersih bisa kita dapatkan dengan terus menjaga
kebersihan. Apa lagi pencemaran ini disebabkan oleh manusia itu sendiri. Berkali-kali
diberikan peringatan dengan banyaknya wabah penyakit serta serangan bencana
alam pun masih belum menyadarkan kita.
Untuk itulah memerangi pencemaran lingkungan harus berawal
dari diri sendiri.
Lebih dari itu menjaga kesehatan juga harus dimaksimalkan dengan rajin mencuci
tangan setiap kali akan atau selesai melakukan aktivitas.